BROMHEKSIN HCl
1. Gambaran umum
Mukolitik adalah golongan obat yang
bekerja dengan cara memecah ikatan kimia mukoprotein dan mukopolisakarida pada
dahak menjadi lebih encer dan tidak lengket, hal ini kemudian akan mempermudah
pengeluaran dahak dari saluran napas. Obat mukolitik dapat membantu mereedakan
gejala pasien dengan batuk berdahak kronis yang kesulitan untuk mengeluarkan
dahak. Obat mukolitik tersedia dalam bentuk tablet, sirup, kapsul dan
nebulizer. Secara umum obat mukolitik ditoleransi dengan baik oleh tubuh, namun
tidak di anjurkan untuk digunakan pada pasien dengan tukak lambung saluran
cerna dan pasien yang diketahui alergi terhadap obat mukolitik.
Bromheksin merupakan obat dari golongan
mukolitik (obat yang dapat membantu menurunkan kekentalan sputum, khususnya
dari saluran pernapasan bagian bawah) yang berasal dari turunan sintetik
alkaloid tumbuhan Adhatoda vasica. Bromheksin
adalah obat mukolitik yang berfungsi mengurangi dan mengencerkan dahak yang ada
di saluran pernapasan. Bromheksin dimaksudkan untuk mendukung mekanisme tubuh
dalam membuang dahak. Bromheksin dapat di konsumsi oleh dewasa dan anak-anak
dan tersedia dalam bentuk tablet serta obat cair. Oleh karena fungsi di atas,
obat ini diindikasikan untuk pasien dengan radang pada bronkus baik akut maupun
kronik (emfisema, bronkitis, chronic asthamatic bronchitis). Setelah diminum
obat ini bekerja dalam waktu setengah jam sampai 1 jam. Efek obat ini dapat dilihat
dengan semakin bertambahnya volume dari sputum yang dihasilkan yang biasanya
lebih nyata dalam waktu 2-3 hari. Obat ini tidak dapat memperbaiki fungsi
pertukaran gas di paru, hanya membantu dalam membantu kekentalan sekret/cairan
pada bronkus.
Berikut beberapa merk dagang obat yang
mengandung Bromheksin, diantaranya :
·
Bisolvon ( tablet bromheksin 8 mg )
·
Bisolvon elixir ( eliksir 4 mg/ 5 ml )
·
Bisolvon injection ( injeksi 4 mg/ 2 ml )
·
Bisolvon Kids ( sirup 4 mg/ 5 ml )
·
Asecin (tablet bromheksin 8 mg )
·
Bromeco sirup (sirup 4 mg/ 5 ml )
·
Bromeco tablet (tablet bromheksin 8 mg )
·
Bromedcyl (tablet bromheksin 8 mg )
·
Bromifar (tablet bromheksin 8 mg )
·
Bromika (eliksir 4 mg/ 5 ml )
·
Bronex (tablet bromheksin 8 mg )
2.
Mekanisme
Kerja
Bromheksin
merupakan secretolytic agent, yang bekerja dengan cara memecah mukoprotein dan
mukopolisakarida pada sputum sehingga mukus kental pada saluran bronkial
menjadi lebih encer kemudian memfasilitasi ekspetoransia.
3.
Indikasi
Oral :
Sebagai mukolitik (obat yang dapat membantu menurunkan kekentalan sputum,
khususnya dari saluran pernapasan bagian bawah) untuk meredakan batuk
produktif/ batuk berdahak.
Injeksi :
Sekretolitik pada bronkopulmonari akut dan kronik terkait sekresi mukus abnormal
dan gangguan saluran mukus.
4.
Kontra
Indikasi
Hipersensitif
terhadap obat Bromheksin HCl.
5.
Perhatian
·
Hindari penggunaan Bromheksin HCl pada
tiga bulan pertama kehamilan dan pada masa menyusui. Pemakaian selama menyusui
sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.
·
Hati-hati penggunaan pada penderita
tukak lambung. Penggunaan obat sebaiknya dilakukan setelah makan atau bersama
makanan.
·
Segera hubungi dokter bila terjadi
reaksi alergi atau overdosis.
6.
Interaksi
·
Interaksi obat dengan obat :
Penggunaan antibiotik
(Amoxicillin, Cefuroxime, Doxycycline) bersamaan dengan Bromheksin HCl akan
menyebabkan peningkatan konsentrasi antibiotik di jaringan paru.
7.
Dosis
dan Lama Penggunaan
Tablet :
·
Dewasa dan anak > 10 tahun 1x3 tablet
·
Anak 5-10 tahun 3x1/2 tablet
·
Anak 2-5 tahun 2x1/2 tablet
Sirup
:
·
Dewasa dan anak > 10 tahun 3x10
ml/hari
·
Anak 5-10 tahun 3x5 ml/hari
·
Anak 2-5 tahun 2x5 ml/hari
Injeksi
:
1 ampul (waktu
pemberian 2-3 menit) sebanyak 2-3 kali sehari, dapat diberikan sebagai cairan
infus intravena bersama glukosa, fruktosa, garam fisiologis, dan larutan ringer
laktat.
8.
Sediaan
Lazim
Bromheksin
HCl mempunyai kekuatan sediaan 8mg.
9.
Bentuk
Sediaan
·
Tablet 8 mg
·
Eliksir 4 mg/5 ml
·
Sirup 4 mg/5 ml
·
Solution 10 mg/5 ml
·
Ampul 4 mg/5 ml
10. Efek Samping
Berikut
ini beberapa efek samping bromheksin yang umum terjadi adalah :
·
Efek samping yang relatif ringan, yaitu
gangguan pada saluran pencernaan misalnya mual, muntah, diare, rasa penuh di
perut, dan nyeri pada ulu hati.
·
Efek samping lain bisa berupa sakit
kepala, vertigo, keringat berlebihan, dan kenaikan enzim transaminase.
·
Efek samping yang lebih serius tetapi
kejadiannya jarang, misalnya reaksi alergi seperti kulit kemerahan, bengkak
pada wajah, sesak nafas dan kadang-kadang demam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar