MASERASI
Maserasi
adalah sediaan cair yg dibuat dengan cara mengekstraksi bahan nabati yaitu
direndam menggunakan pelarut bukan air/ pelarut non polar atau setengah air,
misalnya etanol encer selama periode waktu tertentu sesuai dengan aturan dalam
buku resmi kefarmasian (FI, 1995).
A. Keuntungan :
1. Unit
alat yg dipakai sederhana, hanya dibutuhkan bejana perendam
2. Biaya
operasionalnya relatif rendah
3. Prosesnya
relatif hemat penyari
4. Tanpa
pemanasan
B. Kerugian
:
1. Proses
penyariannya tidak sempurna, karena zat aktif hanya mampu terekstraksi 50% saja
2. Prosesnya
lama, butuh waktu beberapa hari
C. Prinsip
maserasi :
a. Ekstraksi
zat aktif yg dilakukan dengan cara merendam serbuk dalam pelarut yg sesuai
selama beberapa hari pada suhu kamar, terlindungi dari cahaya, pelarut akan masuk
kedalam sel tanaman melalui dinding sel.
b. Isi
sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel
dan di luar sel.
c. Larutan
yg konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh pekarut dengan
konsentrasi rendah.
D. Modifikasi
maserasi
1. Digesti
Cara maserasi dengan
menggunakan pemanasan lemah, yaitu pada suhu 400C-500C.
Hanya dapat dilakukan untuk simplisia yg zat aktifnya tahan terhadap pemanasan.
2. Maserasi dengan Mesin Pengaduk
Penggunaan mesin
pengaduk yg berputar terus-menerus, waktu proses maserasi dapat dipersingkat
6-24 jam.
3. Remaserasi
Seluruh
serbuk simplisia di maserasi dengan cairan penyari pertama, sesudah itu
diendapkan, tuang dan peras, ampas dimaserasi lagi dengan cairan penyari kedua.
4. Maserasi Melingkar
Maserasi dapat di
perbaiki dengan mengusahakan agar cairan penyari selalu bergerak dan
menyebar. Dengan cara ini penyari selalu
mengalir kembali secara berkesinambungan melalui serbuk simplisia dan
melarutkan zat aktifnya.
5. Maserasi Melingkar Bertingkat
a. Serbuk
simplisia mengalami proses penyarian beberapa kali, sesuai bejana penampung.
b. Serbuk
simplisia sebelum dikeluarkan dari bejana penyari, dilakukan penyarian degan
cairan penyari baru. Hal ini dilakukan agar memberikan hasil penyarian yang
maksimal.
E. Prosedur Metode Maserasi
1.
20 bagian simplisia dengan derajat
kehalusan yang sesuai di masukkan ke dalam bejana.
2. Tuangi
75 bagian penyari, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari, terlindungi dari
cahaya, sambil diaduk berulang-ulang.
3. Setelah
5 hari diserkai, ampas di buang. Pada ampas ditambah caitan penyari secukupnya,
diaduk dan diserkai sehingga diperoleh seluruh sari sebanyak 100 bagian.
4. Bejana
ditutup dan dibiarkan ditempat sejuk, terlindungi dari cahaya selama 2 hari,
kemudian endapan dipisahkan.
F. Contoh simplisia :
1. Daun salam ( Syzygium polyanthum )
2. Daun mengkudu ( Morinda citrifolia L. )
3. Temulawak ( Curcuma xanthorriza Roxb )
4. Daun jambu ( Psidium guajava )
G.
Alat maserasi
:
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 1994. Farmasetika . Gadjah Mada University
Press: Yogyakarta
Anonim, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen
Kesehatan RI : Jakarta
Syamsuni, H.A. 2006. Ilmu Resep. Penerbit Buku Kedokteran
EGC: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar